Pertemanan adalah suatu hal yang sangat penting dalam hidup seseorang
dimana kita bisa saling berbagi dan saling menolong dalam kesulitan. Tapi arti
pertemanan tidaklah seindah yang sering dibicarakan orang bagi Helena, saya
sebut saja demikian namanya.
Kisah nyata ini dipaparkan oleh responden yang bersangkutan dilengkapi dengan foto diri dan foto lainnya yang terjadi sebagai bukti penguat. Tapi karena etika yang harus saya pegang teguh, maka data-data pendukung tersebut tidak akan pernah saya ekspose untuk dan kepada siapapun. Menurut pengakuan Helena, kejadian berikut ini terjadi beberapa bulan yang lalu ketika liburan sekolah anaknya tiba..
*****
Kisah nyata ini dipaparkan oleh responden yang bersangkutan dilengkapi dengan foto diri dan foto lainnya yang terjadi sebagai bukti penguat. Tapi karena etika yang harus saya pegang teguh, maka data-data pendukung tersebut tidak akan pernah saya ekspose untuk dan kepada siapapun. Menurut pengakuan Helena, kejadian berikut ini terjadi beberapa bulan yang lalu ketika liburan sekolah anaknya tiba..
*****
Sebagai keluarga dari kalangan atas, menghabiskan waktu liburan berbintang lima
di Nusa Dua Bali bukanlah masalah bagi keluarga Helena. Selama beberapa hari
Helena menghabiskan waktu liburan dengan suami dan dua orang anaknya disana.
Setelah beberapa hari, suami Helena mengajaknya untuk ke Lombok. Tapi dengan
alasan Helena merasa bosan dengan tempat itu, juga perjalanan dengan kapal fery
yang yang cukup makan waktu, maka Helena menolak ajakan suaminya itu.
Akhirnya suami dan kedua anaknya segera menuju Lombok tanpa Helena. Helena, 30
tahun, walau sudah punya anak dua orang tapi penampilan dan gayanya mirip
dengan layaknya gadis kota masa kini. Wajah sangat cantik, putih, dan tubuh
sintal selalu membuat lelaki manapun akan tertarik. Salah satu nilai lebih dari
rumah tangga Helena adalah kebebasan yang diberikan suaminya kepada Helena
untuk boleh bergaul atau jalan dengan siapa saja asal Helena selalu jujur kepada
suaminya itu. Hal ini terjadi karena suaminya sangat tahu akan libido Helena
yang sangat tinggi hingga suaminya agak kewalahan dalam melayani kebutuhan seksual
Helena. Dan nilai lebih dari Helena adalah kejujuran kepada suaminya bila dia
jalan dan main dengan pria lain.
Pagi itu di restoran hotel, ketika Helena sedang makan pagi..
"Hei..!" terdengar suara diiringi dengan tepukan tangan di pundak
Helena.
"Hei, Ani.. Abiem... Pak Randi..." sahut Helena senang ketika melihat
mereka bertiga.
"Mana suamimu?" tanya Ani.
"Sedang ke Lombok dengan anak-anak", jawab Helena.
"Duduklah di sini, temani aku makan..", kata Helena.
Mereka pun segera duduk dan makan pagi bersama satu meja. Ani dan Abiem adalah
teman bisnis suami Helena di Jakarta, sedangkan Randi adalah seorang dokter,
duda, yang jadi dokter keluarga Helena. Randi dikenalkan kepada keluarga Helena
oleh Ani dan Abiem dulunya.
"Nanti malam kita turun yuk? Kita habiskan malam bersama di
diskotik", ajak Abiem kepada Helena.
"Entahlah..", kata Helena.
"Loh kenapa? Ayolah Bu Helena, kita sekali-sekali bergembira
bersama", kata Randi ikut menyela sambil tersenyum menatap Helena.
"Ikutlah, Helena.. Masa cuma aku seorang ceweknya..", kata Ani.
"Baiklah kalau begitu.. Aku ikut", kata Helena sambil tersenyum.
"Kamu tinggal di kamar berapa?", tanya Abiem kepada Helena.
"Aku di suite room..", kata Helena sambil menyebutkan nomor kamarnya.
"Ha? Kalau begitu kita bersebelahan dong..", kata Ani sambil
menyebutkan nomor kamar mereka.
"Yee.. Kok aku tidak tahu, ya? Kapan kalian check in?", tanya Helena.
"Semalam. Tadinya kami mau tinggal di kamar lain, tapi karena sudah penuh,
akhirnya kami ditunjukkan kamar yang masih pada kosong..", kata Abiem.
"Tau nggak kalau kamar kita terhubung oleh connecting door, Ni?",
kata Helena kepada Ani.
"Iya? Berarti kita bisa kumpul-kumpul nih..", kata Ani girang.
"Oke deh, Helena.. Nanti malam kita pergi bareng ke Diskotik, ya?', ujar
Abiem.
"Aku bawa minuman enak dari Perancis nanti..", kata Abiem lagi.
"Baiklah. Kalian pada mau kemana?", tanya Helena.
"Kami ada keperluan dulu. Bye..", kata Ani sambil bangkit diikuti
Abiem dan Andi, lalu mereka pergi.
Malamnya, dengan memakai T-shirt ketat plus rok katun sangat mini sehingga paha
mulusnya tampak dengan indah, Helena berangkat dengan mereka ke diskotik.
"Kita minum dulu deh agar hangat", kata Abiem sambil menuang minuman
bawaannya ke dalam gelas dan disodorkan kepada Helena.
"Okay.. Siapa takut..", kata Helena sambil meneguk minumannya.
"Hm.. Enak.. Manis.. Give me more, please.", kata Helena kepada
Abiem. Abiem
pun segera menuang lagi minuman ke gelas Helena yang sudah kosong.
"Jangan terlalu banyak, Helena.. Nanti kamu jadi hot, loh..", kata
Ani sambil tertawa. Mereka tertawa-tawa sambil menikmati minuman berakohol
diiringi lagu yang diputar DJ.
"Turun, yuk," ajak Randi kepada Helena.
"Ayo," kata Helena sambil bangkit.
Perasaannya sudah mulai terpengaruh alkohol. Akhirnya Ani dan Abiem serta
Helena dan Randi melantai mengikuti hentakan irama yang cepat. Sampai akhirnya
ketika lagu berganti ke irama slow, Helena dan Randi saling berangkulan dan
berdansa mengikuti alunan irama lagu.
"Mmhh," Helena mendesah hampir tak tedengar ketika dadanya
bersentuhan dengan dada Randi.
Entah karena pengaruh alkohol atau memang karena libido Helena yang tinggi,
puting susu Helena mengeras dan makin mengeras ketika dadanya bersentuhan
dengan badan Randi. Gairah Helena bangkit karenanya. Tapi Helena masih bisa
menahan dirinya.
Mereka terus menikmati waktu yang ada sambil meneguk minuman
hingga wajah mereka memerah. Helena benar-benar menikmati malam itu selagi bisa
bebas dari beban pekerjaan dan anak-anaknya. Sampai ketika waktu menunjukkan
jam 1.00 pagi mereka segera pulang ke hotel.
"Kita ngobrol di kamar saja, yuk?", kata Abiem.
"Okay.. Nanti aku buka connecting door-nya", kata Helena sambil
berlalu menuju kamarnya.
Sementara Ani, Abiem dan Randi masih duduk-duduk di lobby. Sesampai di kamar,
Helena segera membuka connecting door-nya, lalu dia ketuk pintu sebelahnya.
Tidak ada jawaban.
"Ah, masih pada di bawah barangkali..", pikir Helena sambil
merebahkan badannya di ranjang.
Hampir setengah jam menunggu, ternyata mereka tidak datang juga. Akhirnya Helena memutuskan untuk berendam air hangat dan mandi selama beberapa menit.
Hampir setengah jam menunggu, ternyata mereka tidak datang juga. Akhirnya Helena memutuskan untuk berendam air hangat dan mandi selama beberapa menit.
"Hei. Sorry kami kelamaan..," suara Ani yang tiba-tiba masuk kamar
mandi mengagetkan Helena yang baru saja memakai kimono.
"Abiem dan Randi di ruang tengah...," kata Ani lagi sambil agak sempoyongan.
"Abiem dan Randi di ruang tengah...," kata Ani lagi sambil agak sempoyongan.
"Kamar kamu enak juga ada ruang tamunya. Kita bisa ngobrol
disini," kata Ani lagi.
"Shit!! Ngapain kumpul di kamar aku?" bisik hati Helena.
"Hei perempuan! Cepatlah kemari. Kita habiskan sisa minuman tadi,"
terdengar suara Abiem memanggil. Akhirnya mereka berempat lagi-lagi meneguk
bergelas alkohol yang dibawa Abiem.
"Ohh... gawat! Kenapa aku jadi pengen...," hati Helena berbisik ketika
pengaruh alkohol mulai menjalar di tubuhnya.
Terasa oleh Helena buah dada serta puting susunya mulai mengeras lagi,
sementara memeknya terasa berdenyut basah menahan gairah..
"Aku akan hirup udara segar dulu..", kata Helena sambil bangkit agak
terhuyung menuju teras. Dihirupnya udara malam dalam-dalam untuk mengurangi
sesuatu di dalam tubuhnya yang mulai menggoda imannya.
"Ohh..", tiba-tiba terdengar suara Abiem mendesah keras dari dalam.
Helena segera melongokan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.
"Oh my God!", batin Helena ketika melihat apa yang terjadi. Gairah
dan denyutan memeknya semakin terasa menggoda.
Di depan matanya, Helena melihat bagaimana Ani berciuman dengan suaminya di
kursi sambil tangannya mengocok kontol Abiem yang sudah tegak. Celana Abiem
hanya di buka dan diperosotkan sebatas pahanya saja.
"Ohh.. Cepat hisap kontol aku, bitch!", kata Abiem kepada Ani.
Dengan serta merta Ani menurunkan kepalanya, lalu dengan segera kontol Abiem
sudah dilahapnya sambil tetap dikocok pelan.
"Ooh..", desah Abiem ketika lidah Ani menjilati kepala kontolnya
sambil batangnya tetap dikocok tangan Ani.
"Apa yang harus aku lakukan?", batin Helena ketika melihat kontol
Abiem yang basah di jilat dan dihisap mulut Ani.
Gairahnya semakin memuncak. Dengan mata agak nanar terus dilihatnya Ani dan
Abiem. Antara sadar dan tidak, tak terasa oleh Helena ketika Randi menempelkan
tubuhnya dari belakang. Tangan Randi menyusuri kaki Helena dari betis sampai
paha lalu naik ke pantat Helena yang belum sempai memakai pakaian dalam sejak
selesai mandi tadi..
"Hei! Pak Randi ngapain?!", kata Helena kaget sambil menepis tangan Randi dari pantatnya.
"Hei! Pak Randi ngapain?!", kata Helena kaget sambil menepis tangan Randi dari pantatnya.
"Kita sama-sama tahu sama-sama mau kan..", kata Randi sambil
mendekati Helena.
Helena segera menghindar dan berlari menuju kamarnya melewati Ani dan Abiem yang sedang asyik melakukan oral seks. Ani dan Abiem sampai kaget dan menghentikan cumbuan mereka ketika melihat Helena melintas. Di dalam kamarnya Helena masih bingung dan teringat akan oral seks Ani dan Abeim serta perlakuan Randi kepadanya. Sebetulnya gairah Helena sudah sangat memuncak saat itu, tapi entah kenapa masih ada rasa ragu di hatinya.
Helena segera menghindar dan berlari menuju kamarnya melewati Ani dan Abiem yang sedang asyik melakukan oral seks. Ani dan Abiem sampai kaget dan menghentikan cumbuan mereka ketika melihat Helena melintas. Di dalam kamarnya Helena masih bingung dan teringat akan oral seks Ani dan Abeim serta perlakuan Randi kepadanya. Sebetulnya gairah Helena sudah sangat memuncak saat itu, tapi entah kenapa masih ada rasa ragu di hatinya.
"Ada apa, Helena?", tiba-tiba Ani masuk kamar dan menghampiri Helena
yang masih berdiri.
"Entahlah, An.. Aku.. Aku aku tak tahu..", kata Helena sambil melepas
kimono lalu segera memakai celana dalamnya.
Tapi ketika Helena akan memakai memakai Bra, tiba-tiba Ani memeluknya dari
belakang hingga Helena tidak jadi memakai Bra tersebut.
"Ayolah Helena, kita nikmati malam ini..", bisik Ani ke telinga
Helena.
"Mmhh..", desah Helena ketika tangan Ani mengusap seluruh badannya.
Usapan dan belaian tangan Ani kembali mengobarkan gairah Helena yang sempat
surut.
"Kapan lagi kita bisa bersama seperti ini?", bisik Ani lagi sambil
tangannya meremas kedua buah dada Helena dari belakang.
"Ohh..", desah Helena sambil terpejam menikmati sensasi jari tangan
Ani ketika memainkan dan memelintir puting susunya.
"Mmhh.. Ohh..", desah Helena makin keras ketika lidah dan bibir Ani
menyusuri telinga, tengkuk dan lehernya sembari tangannya tetap meremas dan
memainkan puting susu Helena.
"Nikmati saja malam ini..", bisik Ani sambil membalikan badan Helena
dan merebahkannya di ranjang.
"Oww..", jerit lirih Helena ketika lidah dan bibir Ani menciumi dan
menjilati buah dada serta puting susunya.
"Aniihh.. Oohhsshh..", jerit Helena makin keras ketika jari Ani masuk
ke celana dalam dan menggosok memeknya.
Tubuh Helena menggeliat terbawa rasa nikmat dan terlepasnya himpitan gairah
yang tertahan sebelumnya.
"Kamu menyukai ini?", bisik Ani sambil lidah dan mulutnya turun
menyusuri perut sementara tangannya melepas celana dalan yang dipakai Helena.
"Ohh.. Anniihh..", jerit Helena ketika ada rasa nikmat yang menjalar
ketika lidah Ani dengan liar menyusuri belahan memeknya.
"Ohh Ani.. Enakkhh", desah Helena waktu lidah Ani menjilati kelentit
dan sesekali mengulumnya.
"Anniihh.. Akku.. Keluarrhh..!" jerit Helena sambil menggelinjang
dan mendesakan kepala Ani ke memeknya ketika ada semburan hangat terasa di
memeknya yang disertai rasa nikmat yang luar biasa. Ani tersenyum sambil bangkit lalu memeluk dan melumat bibir Helena.
"Aku baru kali ini merasakan bercumbu dengan wanita.. Ternyata
memuaskan..", bisik Helena sambil sesekali mengecup bibir Ani. Ketika
Helena dan Ani saling lumat bibir, terasa oleh Helena ada tangan yang menjamah,
membelai dan meremas pelan buah dadanya.
"Sayang, kamu layani si Randi..", Abiem menyuruh dan menarik tubuh
Ani dari atas tubuh Helena.
"Kamu menyukai permainan istriku, Helena?" kata Abiem yang sudah
telanjang bulat sambil menindih tubuh Helena serta mulai menciumi leher lalu
turun ke buah dada Helena.
"Jangaann!! ", teriak Helena sambil meronta menjauhkan wajah Abiem
dari buah dadanya. Tapi Abiem dengan cepat memegang kedua tangan Helena, lalu
lidah dan mulutnya kembali meneruskan menjilati buah dada dan puting susu
Helena.
"Ohh.. Jangaannhh.. Janghh.. Jangannhh..", rintih Helena diantara
rasa malu, rasa terhina, serta rasa nikmat ketika lidah Abiem bisa memberikan
rasa itu. Apalagi ketika kontol Abiem yang tegang dan tegak mengesek-gesek
memeknya yang sudah basah. Bahkan ketika lidah Abiem turun ke perut, turun lagi
hingga mencapai memeknya, Helena kembali menggelepar dalam kenikmatan walau
hatinya menolak diperlakukan demikian.
"Jangannhh, Biem..!" jerit lirih Helena ketika Abiem mulai
mengarahkan kontol ke lubang memeknya. Ani-pun yang sedang asyik disetubuhi
Randi, sempat menghentikan persetubuhannya lalu bangkit dan mencoba memegang
kontol Abiem agar tidak menyetubuhi Helena.
"Sudah! Kamu nikmati saja kontol si Randi sana!", kata Abiem aga
keras sambil mendorong tubuh Ani.
"Sudahlah, Ani.. Sini!" kata Randi sambil menarik dan merebahkan
tubuh Ani di karpet lalu kembali menyetubuhi istri temannya itu.
"Ohh..!" terdengar desah Helena ketika kontol Abiem masuk ke
memeknya lalu dengan kasar dan cepat Abiem menggenjotnya.

"Jangan, Biemm. Lepaskan aku!", jerit lirih Helena di sela rasa
sakit dan nikmat ketika kontol Abiem keluar masuk memeknya.
"Fuck you, bitch!" kata Abiem sambil mengangkat satu kaki Helena dan
di tahan oleh pundaknya.
"Ohh.. Memekmu nikmat, Helena..", kata Abiem sambil memompa kontolnya
lebih dalam dengan posisi demikian.
"Ohh.. Mmhh..", desah Helena sambil terpejam. Rasa sakit yang ada
kini berganti rasa nikmat yang luar biasa.
"Bagaimana rasanya, sayang..", terdengar suara Ani di samping Helena
ketika Ani mengganti posisi dengan doggy style di atas ranjang.
"Kamu nikmati saja malam ini, Helena.. Kapan lagi kita bisa bersama
seperti ini..", Randi menyela sambil mengenjot memek Ani dalam posisi
menungging.
"Mmhh.. Sshh.. Ohh", Helena hanya menjawab dengan desahan pertanda sedang menikmati suatu kenikmatan ketika Abiem dengan ganas mengeluarmasukkan kontol ke memeknya.
"Mmhh.. Sshh.. Ohh", Helena hanya menjawab dengan desahan pertanda sedang menikmati suatu kenikmatan ketika Abiem dengan ganas mengeluarmasukkan kontol ke memeknya.
"Ooww.., Ohh..!" terdengar suara Helena menjerit sambil memegang
tangan Abiem dengan kencang. Sementara tubuhnya menggeliat serta mendesakkan
memeknya ke kontol Abiem dan menggoyangnya dengan cepat.
"Serr! Serr! Serr!", kembali memek Helena mengeluarkan air mani yang
menyembur hangat di dalam memeknya.
"Ohh.. Fuck you! Fuck you!", kata Abiem sambil menggenjot kontolnya
makin cepat dan makin cepat.
"Crott! Croott! Crott!", air mani Abiem menyembur banyak di dalam
memek Helena.
"Oohh..!!", desah Abiem sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Helena.
"Oohh..!!", desah Abiem sambil merebahkan tubuhnya menindih tubuh Helena.
Helena hanya bisa memejamkan mata setelahnya. Rasa lelah serta pengaruh alkohol
yang masih ada membuatnya tak mempedulikan lagi keadaan disekelilingnya. Yang
sempat terdengar oleh telinga Helena adalah teriakan kenikmatan yang keluar
dari mulut Ani dan Randi yang sedang asyik bersetubuh di depan suami Ani
sendiri. Mata Helena sedikit demi sedikit makin berat. Hanya rasa nyaman dan
sisa-sisa kenikmatan di memek Helena yang membuat memeknya berdenyut-denyut
hingga Helena tertidur.
Helena tertidur sampai siang hari dalam kedaan telanjang bulat. Tubuhnya
tertidur hanya diselimuti oleh bed cover. Tak terdengar olehnya ketukan pintu
oleh cleaning service. Sehingga ketika cleaning service membuka pintu dengan
kunci cadangan yang dia bawa, dia begitu terkejut melihat tubuh molek tergolek
di ranjang.
"Eh.., maaf, Bu.. Saya kira tidak ada siap-siapa di dalam", kata
petugas kebersihan tersebut.
"Tidak apa-apa.. Kembali lagi saja dan bereskan kamar saya nanti agak
siang..", kata Helena sambil menyelimuti tubuhnya lebih rapat.
Setelah petugas itu keluar, Helena hanya bisa merenungi apa yang terjadi
semalam. Helena sendiri merasa heran, dirinya tidak mau dipaksa, diperkosa,
entah apa pun namanya, tapi yang jelas dirinya begitu menikmati perlakuan orang
lain yang begitu kasar pada dirinya pada akhirnya...
Helena memang sangat suka berpetualang seks dari sebelum menikah sampai
sekarang, tapi belum pernah merasakan sensasi kenikmatan seperti yang dirasakan
semalam.. Ingin rasa hati Helena menceritakan hal ini kepada suaminya, tapi
pertentangan batin terjadi dalam hatinya karena hal ini menyangkut kepada
teman-teman baik suaminya. Bahkan terbersit keinginan Helena untuk kembali
ingin mendapatkan sensasi kenikmatan dengan menjadi objek pemaksaan seksual.
Selesai
Seru bangeeet! jadi pengen juga.
ReplyDeleteTambah lagi donk cerita ngentotnya. Fotonya juga diperbanyak. Asyiex!
ReplyDeleteduhhh JD sange.mana nih yg bisa dipake.tria&kenez bisa x nih
ReplyDeleteMet mlam. Slam knal. Nma sy Edy, tnggal di Kapuk (Jakarta Barat). Sy blum prnah ML, tp pngen mrasakan enaknya ML. Bagi tante atau cwek yg mau ngajarin sy ML, please call atau sms me di 081212096183.
ReplyDelete